Sampurasunn. .Aku wiana, terlahir dari sebuah desa yang hijau, rimbun, dan tumbuh besar di pelataran perkampungan yg di kelilingi pegunungan. Aku anak ke 2 dari 3 bersaudara. Ibu dan ayahku cukup lama menjalani keluarga sampai adikku lahir dengan sempurna ke dunia ini. Kedamaian yg tenang menyelimuti keadaan, sesaat ingin terus terulang kembali kehangatan dalam setiap detiknya berkumpul bersama mereka keluargaku yg amat sangat ku cinta.
Pagi itu aku sangat bahagia sekali, entah mengapa perasaan itu menyelimutiku di pagi hari saat aku bersiap menuju ke sekolah. Aku mulai membereskan semua peralatan sekolahku dari buku tulis hingga menyiapkan sepatu untuk ku pakai ke sekolah. Tak lama kemudian terdengar suara knalpot motor yg menurutku sangat sekali mengganggu telinga kanan ku, dan itu menyebalkan. Dan tak lama terdengar ucapan salam seorang pria dari balik pintu rumahku. .
Assalamualakumm. .Assalamualaikum. .
Assalamualakumm. .Assalamualaikum. .
Suara itu sangat jelas sekali ketika itu. Dan tak lama ibuku menghampiri suara dibalik pintu tersebut.
"Assalamualaikum buu. .selamat pagi. ." (Sang pria pun menyapa ibu)
"Waalaikumsalamm. .eehh nak ridwaann, silahkan masuk" (Ibu pun dengan senang hati menyapa si pria)
Waktuku untuk berangkat sekolah pun tersita dengan kedatangan tamu seorang pria misterius yg tak ku kenal sama sekali saat itu. Dengan rasa penasaran aku pun mencoba mendekati obrolan ibu dengan seorang pria tersebut. Dengan langkah perlahan aku mendekati pintu kamarku yg menuju ruangan rumah dimana ibu dan pria tersebut berbicara. Sesaat aku mendengar percakapan yg sangat seirus diantara mereka, rasa penasaran ku pun semakin memuncak untuk lebih mengetahui apa isi percakapan itu. Sedangkan ayah sudah mulai berangkat kerja dari td pagi setelah solat subuh.
"Jadi begini buu. .kedatangan saya kemari pagi ini hanya ingin mengetahui apakah anak ibu memang sudah sangat bersedia untuk saya jadikan istri ?" (Si pria tersebut bertanya)
"Ya sudah dong nakk, anak ibu pasti akan mau menerima ajakan kamu untuk dijadikan istri, ibu sangat yakin, karna wiana pasti akan menuruti semua perkataan ibunya" (Dengan cepat ibu menjawab pertanyaan si pria tersebut)
"Ya syukurlah buu kalo begitu, saya pun sangat sekali"
Itulah obrolan singkat ibu dan pria tersebut. Sedangkan di satu sisi aku masih belum mengerti apa yg mereka bicarakan saat itu. Yang masih terdengar olehku adalah aku sudah siap untuk dijadikan istri si pria tersebut. Dan semua itu aku rasa mustahil di usiaku yg masih kecil ini. Tanpa berpikir panjang akupun mulai melanjutkan kembali aktivitasku saat itu. Dan ibu, ibu kembali ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk santapan di siang nanti saat ayah sudah pulang bekerja.
Singkat cerita apa yg terjadi padaku saat itu. Ternyata kedatangan pria yg waktu itu datang ke rumah ku adalah untuk meminangku untuk dijadikan istrinya. Seketika harapanku hancur berkeping tak berwujud, Mimpiku yg sempurna sekejap hilang dalam kegelapan. Aku tak dapat menolak keinginan ibu. Dan aku takut jika ibu marah jika aku menolak keinginannya. Aku hanya pasrah dan berdoa kepada Tuhan agar semua ini hanyalah mimpi buruk disaat aku tertidur dan tenggelam dalam keterpurukan.
Aku memang tak mau untuk menikah di usiaku yg masih dini ini. Semenjak kejadian percakapan itu, aku masih tak percaya apa yg aku dengar, hingga perasaanku luluh lantah tak bertuan. Semua tumpah dalam tangisan, tetesan air mata menenggelamkan semua rencana masa depanku yg telah aku tulis dalam secarik kertas, semua itu hangus terbakar menjadi abu, terbang terbawa angin dan menghilang. Untuk kali ini saja aku harus berusaha menolak keinginan ibu.
"Buu. .apa benar aku mau di nikahkan dengan seorang pria yg kemarin pagi datang kemari?"
"Hmm. .Memang ada apa kamu bertanya seperti itu ?"
"Aku hanya tidak ingin menikah disaat aku masih mau bersekolah buu"
Sekejap suasana hening dan ibu seketika membisu mendengar jawaban yg aku berikan!!!
"Ibu hanya ingin membuat km bahagia wiana, ibu hanya ingin mencarikan yg terbaik untuk km dan hidup km"
"Aku mengert
0 komentar:
Posting Komentar